Alasan-alasan Penolakan Pembangunan Trans Studio #SaveTBRS

Alasan-alasan Penolakan Pembangunan Trans Studio #SaveTBRS
Rencana pembangunan Trans Studio yang akan ditempatkan di TBRS mendapatkan penentangan dari berbagai pihak. Berikut ini alasan-alasan penolakan warga dan Dewan Kesenian Semarang terhadap rencana pembangunan Trans Studio di TBRS.

Kami Warga TBRS dan Dewan Kesenian Semarang Menolak Trans Studio di Komplek TBRS Tanpa Syarat

Alasan-Alasan:
1. Bahwa pembangunan TS di Komplek TBRS adalah privatisasi ruang publik yang jumlah dan persentasenya sudah sangat kurang di Kota Semarang.

2. Penandatanganan MoU Pemkot dengan PT Trans Ritel Property tidak didahului pembicaraan dengan entitas TBRS dan sekali lagi membuktikan pemerintah kota lupa melibatkan masyarakat dalam pembangunan.

3. Pemilihan tempat di Komplek TBRS (Wonderia dan TBRS) tidak bijak, seharusnya di lokasi lain yang tidak di tengah kota untuk pemerataan pusat keramaian dan pengembangan kota.
4. Pengalihan fungsi TBRS jadi TS melanggar Perda 14/2011.

5. TBRS adalah identitas kota yang sudah mengalami proses panjang dan memiliki sejarah sekian lama. Mengubah atau menghilangkan TBRS sama saja menghilangkan identitas kota dan mengurangi lagi satu indikator sebagai kota layak huni.

6. Transportasi di sekitar TBRS sudah krodit, pembangunan/pelebaran jalan tidak menyelesaikan masalah, justru pemerintah harus membangun transportasi massal yang aman, murah, mudah, dan tepat waktu. Di samping membuat desain pembangunan yang lebih merata sehingga lalu lintas tidak menumpuk di tengah kota.

7. Lingkungan RTH dan cadangan air tanah. Kawasan TBRS masuk wilayah Kecamatan Candisari yang mana mempunyai persentase RTH terkecil di Semarang, hanya 6 persen. TBRS memiliki sendang yang airnya menopang kehidupan warga sekitar. Dikhawatirkan akses air bagi warga akan tertutup.

8. Soal wacana akan menyinergikan seniman dengan TS, kami anggap bukan solusi. Sebab sudah banyak kasus dalam pembangunan privatisasi ruang publik, ternyata janji keterlibatan seniman/warga hanya angin syurga yang tak pernah direalisasikan. Contoh terkini wisma pancasila yang jadi krakatau ballroom, GRIS, wonderia, dll.

9. TS tidak dinikmati oleh bagian terbesar masyarakat semarang, hanya orang berduit yang bisa masuk karena harga tiket yang mahal. Justru pemkot harus memperhatikan pariwisata. Justru pemkot harus memperhatikan pariwisata yang murah dan nyaman di Kota Semarang yang bisa dijangkau semua kalangan.

10. Sebagai ibukota provinsi, pemkot harus membangun strategi kebudayaan yang jelas didukung fasilitas ruang proses seni budaya. Mendukung pemkot untuk membangun TBRS dengan perspektif kebudayaan sebagai wujud poin ketiga dalam Trisakti Bung Karno yakni berkepribadian dalam kebudayaan.
Tag : Peristiwa
0 Komentar untuk "Alasan-alasan Penolakan Pembangunan Trans Studio #SaveTBRS"

Back To Top